Minggu, 15 April 2012

Sistem Peredaran Darah dan Fungsi Darah

Selain fungsi vital, sistem peredaran darah juga memiliki fungsi-fungsi lain bagi tubuh. Berikut adalah fungsi-fungsi sistem peredaran pada manusia, yaitu :
  1. Membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, dan membawa produk buangan karbon dioksida kembali ke paru-paru yang akan dilepaskan ke udara.
  2. Mendistribusikan makanan yang telah diproses melalui sistem pencernaan, seperti protein, lemak, dan karbohidrat ke seluruh tubuh.
  3. Mengangkut zat buangan dan substansi beracun ke hati dan ginjal untuk dinetralkan atau dibuang.
  4. Mengedarakan elemen yang melawan penyakit, yaitu antibodi dan sel darah putih untuk melindungi tubuh terhadap bakteri, virus, dan parasit lainnya.
  5. Mendistribusikan hormon dari organ yang memproduksinya ke bagian tubuh yang membutuhkan.
  6. Melakukan mekanisme pembekuan darah ketika terdapat luka terbuka untuk mencegah hilangnya darah yang berlebihan.
  7. Menjaga keseimbangan suhu tubuh dengan melakukan perpindahan panas lewat aliran darah.
Sistem peredaran darah terdiri dari 3 komponen utama penting, yaitu :
  • Darah : jaringan penghubung cair yang tersusun dari air, berbagai zat terlarut, dan struktur tertentu (seperti sel darah merah).
  • Pembuluh darah : saluran dengan berbagai diameter sebagai tempat mengangkut darah.
  • Organ jantung : merupakan mesin dalam sistem peredaran darah.
Komponen darah dan fungsinya, yaitu :
      Sebagian besar darah manusia terdiri dari 55% plasma darah dan 45% sel darah yang terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Dan masing-masing komponen darah tersebut mempunyai fungsi yang berbeda.
  1. Sel darah merah (eritosit) : sebagai transpor oksigen dan karbon dioksida.
  2. Sel darah putih (leukosit), terdiri atas :
            - Neutrofil : fagositosis
            - Eosinofil : respon terhadap penyakit parasitic dan alergi.
            - Basofil   : sumber substansi untuk menambah permeabilitas kapiler dan anti pembekuan darah.
            - Limfosit : respon pertahanan tubuh utama.
            - Monosit : fagositosis ekstravaskuler.
     3. Keping darah (trombosit) : sebagai sumber substansi untuk pembekuan darah ketika luka.
     4. Plasma darah, terdiri atas :
            - Air : pelarut.
            - Protein plasma : untuk melawan infeksi dan pembekuan darah.
            - Larutan lain (ion gula, lipid, asam amino,hormon, vitamin, dan gas terlarut) : menjaga pH ekstravaskuler, volume cairan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar