Sabtu, 26 Mei 2012

Menghitung Angka Kuman Metode Pour Plate

A.    Perhitungsn angka kuman
Menghitung atau menentukan banyaknya mikroba dalam suatu bahan (makanan, minuman, dan lain-lain) dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh bahan itu tercemar oleh mikroba. Dengan mengetahui jumlah mikroba, maka dapat diketahui kualitas mikrobiologi dari bahan tersebut. Bahan yang dapat dikatakan baik jika jumlah mikroba yang terkandung dalam bahan tersebut masih di bawah jumlah standar yang ditentukan oleh suatu lambaga. Kandungan mikroba pada suatu bahan juga sangat menentukan tingkat kerusakannya, serta dapat ditentukan oleh tingkat kelayakan untuk dikonsumsi.
Jumlah mikroba dalam suatu  bahan dapat dihitung menggunakan beberapa cara. Namun secara garis besar dibedakan menjadi :
1.    Cara perhitungan langsung
Cara perhitungan langsung berarti kita dapat mengetahui beberapa jumlah mikroba pada saat dilakukan perhitungan. Hasil perhitungan secara langsung menunjukkan seluruh jumlah mikroba yang masih hidup maupun yang sudah mati. Adapun caranya:
a.       Pembuatan preparat sederhana yang diwarnai
b.      Menggunakan ruang hitung
2.      Cara perhitungan tidak langsung
Cara perhitungan tidak langsung, hasil perhitungan jumlah mikroba baru dapat diperoleh kemudian setelah dilakukan perlakuan terlebih dahulu. Hasil perhitungan tidak langsung akan menunjukan jumlah mikroba yang masih hidup saja. Adapun caranya :
a.       Menghitung jumlah total mikroba (Total plate count = angka lempeng total)
b.      Cara pengenceran
c.       Memperkirakan jumlah terkecil mikroba yang ada (MPN = Most Probable Number)
d.      Cara kekeruhan (turbiditas)
Metode tuang atau pour plate dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mencampur suspensi bakteri dengan medium agar pada suhu 50ÂșC kemudian menuangkannya pada petridisk atau dengan menyemprotkan suspensi pada dasar petridisk, kemudian menuang medium agar keatasnya dan diaduk. Setelah agar mengeras, bakteri akan berada pada tempatnya masing-masing dan diharapkan bakteri tidak mengelompok sehingga terbentuk koloni tunggal.

Metode gores atau streak plate menggunakan loop ose dan menggoreskannya ke permukaan medium agar dengan pola tertentu dengan harapan pada ujung goresan, hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari ose dan menempel ke medium. Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke medium selanjutnya agar didapatkan biakan murni.

Metode sebar atau spread plate dilakukan dengan menyemprotkan suspensi ke atas medium agar kemudian menyebarkannya secara merata dengan trigalski. Dengan ini diharapkan bakteri terpisah secara individual, kemudian dapat tumbuh menjadi koloni tunggal.

Metode pemaparan pada udara terbuka adalah metode untuk mengisolasi bakteri udara. Metode ini sangat simpel, yaitu dengan memaparkan medium pada udara terbuka, dengan harapan ada bakteri yang menempel dan kemudian akan tumbuh menjadi koloni.


 Dalam pour plate, sejumlah kecil inokulum dari kultur kaldu ditambah dengan pipet ke pusat cawan petri. Didinginkan, tapi masih cair, media agar dalam tabung reaksi atau botol kemudian dituangkan ke dalam cawan Petri. Hidangan tersebut kemudian diputar dengan lembut, atau bergerak maju-mundur (NS pertama, kemudian NW-SE, maka NE-SW), untuk memastikan bahwa budaya dan menengah secara menyeluruh dicampur dan menengah mencakup piring merata.Tuangkan piring memungkinkan mikroorganisme untuk tumbuh baik di permukaan dan di dalam medium. Sebagian besar dari koloni tumbuh dalam media dan dalam ukuran kecil dan mungkin konfluen. Beberapa daerah koloni yang tumbuh di permukaan adalah dengan ukuran yang sama dan penampilan sebagai orang-orang di piring beruntun.Lempeng ini kemudian dapat digunakan untuk menguji anti-mikroba efek dari berbagai zat. Untuk informasi lebih lanjut lihat Investigasi tindakan antimikroba.Jika tidak, piring seperti ini bisa menjadi bagian dari penyelidikan dari populasi bakteri dalam sampel. Kultur pengenceran seri dengan cara ini memungkinkan perhitungan ukuran populasi dari sampel bakteri. Jika pengenceran dan volume inokulum, biasanya 1 cm3, diketahui, jumlah layak dari sampel per cm3 dapat ditentukan. Hitungan yang layak adalah jumlah bakteri atau rumpun bakteri per cm3. Para pengenceran yang dipilih harus menghasilkan antara 30 dan 100 koloni dihitung terpisah. (Lihat juga teknik standar: Membuat pengenceran serial).

 
Inokulasi menggunakan pipet Pasteur 

Setiap saat, memegang pipet sebagai masih mungkin.
  1. Kendurkan sebuah steker tutup / kapas dari botol berisi inokulum.
  2. Lepaskan Pasteur pipet steril dari wadah, pasang dot terus di tangan kanan Anda.
  3. Angkat tabung botol / uji yang mengandung inokulum dengan tangan kiri.
  4. Lepaskan steker wol tutup / katun dengan jari kelingking tangan kanan Anda.
  5. Api e botol / test leher tabung.
  6. Remas bola dot dari pipet sangat sedikit. Masukan pipet ke dalam tabung botol / tes dan menyusun volume yang diperlukan dari budaya. Jangan memencet bola dot dari pipet setelah itu dalam kaldu karena hal ini dapat menyebabkan gelembung dan mungkin aerosol.
  7. Lepaskan pipet dan api leher tabung botol / test lagi. Ganti steker wol tutup / kapas.
  8. Tempatkan tabung botol / test di bangku cadangan atau di rak nya.

Inokulasi cawan petri

  1. Angkat sebuah tutup cawan petri sedikit dengan tangan kanan dan masukkan pipet ke dalam cawan petri. Dengan lembut melepaskan volume yang dibutuhkan inokulum ke tengah piring. Ganti tutupnya.
  2. Letakkan pipet ke dalam panci buang.
  3. Menambahkan inokulum ke pour plate
  4. Menuangkan piring
  5. Kumpulkan sebuah botol agar-agar cair steril dari air mandi (catatan 1 dan 2).
  6. Pegang botol di tangan kanan Anda. Lepaskan tutup dengan jari kelingking tangan kiri Anda.
  7. Api leher botol.
  8. Angkat tutup cawan Petri sedikit dengan tangan kiri dan tuangkan agar-agar cair steril ke dalam cawan Petri. Ganti tutupnya.
  9. Api e leher botol dan mengganti tutup.
  10. Buka botol, api leher botol, tuangkan usia cair steril ke dalam cawan Petri
  11. kompas menunjukkan utara selatan timur barat
  12. Pindahkan piring lembut untuk mencampur budaya dan menengah dengan cermat dan untuk memastikan bahwa media mencakup pelat merata (catatan 3). Pindahkan piringan dalam tiga arah: NS pertama, kemudian NW-SE, maka NE-SW, atau memutar itu sampai menengah dan inokulum campuran yang baik dan menutupi dasar piring.
  13. Biarkan piring untuk memperkuat.
  14. Tape  piring tertutup dan menetaskan dalam posisi terbalik.

Selasa, 15 Mei 2012

Aanthal Trombosit (Hitung Jumlah Trombosit)

Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Gambaran mikroskopik dengan pewarnaan Wright – Giemsa, trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna biru-keabu-abuan pucat yang berisi granula merah-ungu yang tersebar merata.
Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faali tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. 

Beberapa uji laboratorium yang digunakan untuk menilai kualitas trombosit adalah agregasi trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibody anti trombosit. Sedangkan uji laboratorium untuk menilai kuantitas trombosit adalah masa perdarahan (bleeding time) dan hitung trombosit.

Jumlah trombosit normal adalah 150.000 – 450.000 per mmk darah. Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000 per mmk darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 per mmk darah maka akan cenderung terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di atas 40.000 per mmk darah biasanya tidak terjadi perdarahan spontan, tetapi dapat terjadi perdarahan setelah trauma. Jika terjadi perdarahan spontan kemungkinan fungsi trombosit terganggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumlah trombosit kurang dari 40.000 per mmk darah, biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumlahnya kurang dari 10.000 per mmk darah perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian daripada kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko perdarahan.

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :
  • Kemoterapi dan sinar X dapat menurunkan hitung trombosit,
  • Pengaruh obat (lihat pengaruh obat),
  • Penggunaan darah kapiler menyebabkan hitung trombosit cenderung lebih rendah,
  • Pengambilan sampel darah yang lamban menyebabkan trombosit saling melekat (agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu,
  • Tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau pencampuran yang kurang adekuat juga dapat menyebabkan agregasi trombosit, bahkan dapat terjadi bekuan,
  • Perbandingan volume darah dengan antikoagulan tidak sesuai dapat menyebabkan kesalahan pada hasil :
    • Jika volume terlalu sedikit (= EDTA terlalu berlebihan), sel-sel eritrosit mengalami krenasi, sedangkan trombosit membesar dan mengalami disintegrasi.
    • Jika volume terlalu banyak (=EDTA terlalu sedikit) dapat menyebabkan terbentuknya jendalan yang berakibat menurunnya jumlah trombosit.
  • Penundaan pemeriksaan lebih dari 1 jam menyebabkan perubahan jumlah trombosit


Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara otomatis. Metode yang dianjurkan adalah penghitungan dengan mikroskop fase kontras dan otomatis. Metode otomatis akhir-akhir ini banyak dilakukan karena bisa mengurangi subyektifitas pemeriksaan dan penampilan diagnostik alat ini cukup baik.

Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis. Keunggulan cara ini adalah dalam mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit, tetapi kekurangannya adalah bahwa perlekatan ke kaca obyek atau distribusi yang tidak merata di dalam apusan dapat menyebabkan perbedaan yang mencolok dalam perhitungan konsentrasi trombosit. Sebagai petunjuk praktis adalah bahwa hitung trombosit adekuat apabila apusan mengandung satu trombosit per duapuluh eritrosit, atau dua sampai tiga trombosit per lapang pandang besar (minyak imersi). Pemeriksaan apusan harus selalu dilakukan apabila hitung trombosit rendah karena penggumpalan trombosit dapat menyebabkan hitung trombosit rendah palsu.

Metode langsung (Rees Ecker)

Hitung trombosit secara langsung menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop cahaya. Pada hitung trombosit cara Rees-Ecker, darah diencerkan ke dalam larutan yang mengandung Brilliant Cresyl Blue sehingga trombosit tercat biru muda. Sel trombosit dihitung dengan menggunakan kamar hitung standar dan mikroskop. Secara mikroskopik trombosit tampak refraktil dan mengkilat berwarna biru muda/lila lebih kecil dari eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau koma tersebar atau bergerombol. Cara ini memiliki kesalahan sebesar 16-25%, penyebabnya karena faktor teknik pengambilan sampel yang menyebabkan trombosit bergerombol sehingga sulit dihitung, pengenceran tidak akurat dan penyebaran trombosit yang tidak merata.

Metode fase-kontras

Metode fase kontras adalah pengitungan secara manual yang paling baik. Penyebab kesalahan yang utama pada cara ini, selain faktor teknis atau pengenceran yang tidak akurat, adalah pencampuran yang belum merata dan adanya perlekatan trombosit atau agregasi.Pada hitung trombosit metode fase kontras, darah diencerkan ke dalam larutan ammonium oksalat 1% sehingga semua eritrosit dihemolisis. Sel trombosit dihitung dengan menggunakan kamar hitung standar dan mikroskop fase kontras. Sel-sel lekosit dan trombosit tampak bersinar dengan latar belakang gelap. Trombosit tampat bulat atau bulat telur dan berwarna biru muda/lila terang. Bila fokus dinaik-turunkan tampak perubahan yang bagus/kontras, mudah dibedakan dengan kotoran karena sifat refraktilnya. Kesalahan dengan metode ini sebesar 8 – 10%.
 

Sabtu, 12 Mei 2012

Pengertian dan Cara Mengobati Cacar Air



Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen.Cacar Air (Varisela, Chickenpox) merupakan suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.

Penyebab
Penyebabnya adalah virus varicella-zoster.
Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit.
Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).

Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.

 Gejala
Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi.
Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang.

Pencegahan
Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh

 Pengobatan
Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.
Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol

Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya:
- kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun
- menjaga kebersihan tangan
- kuku dipotong pendek
- pakaian tetap kering dan bersih.

Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin).
Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir.

Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan Aspirin.
Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asiklovir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama.
Obat anti-virus lainnya adalah vidarabin. 

Kaki Gajah (Filariasis)

FILARIASIS (KAKI GAJAH)
Filariasis ialah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria
yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk pada kelenjar getah bening, Penyakit ini
bersifat menahan (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan
cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun
laki-laki.

CARA PENULARAN FILARIASIS
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi filariasis apabila orang tersebut digigit nyamuk
yang sudah terinfeksi, yaitu nyamuk yang dalam tubuhnya mengandung larva (L3).
Nyamuk sendiri mendapat mikro filarial karena menghisap darah penderita atau dari
hewan yang mengandung mikrofolaria. Nyamuk sebagai vector menghisap darah
penderita (mikrofilaremia) dan pada saat itu beberapa microfilaria ikut terhisap bersama
darah dan masuk dalam lambung nyamuk. Dalam tubuh nyamuk microfilaria tidak
berkembang biak tetapi hanya berubah bentuk dalam beberapa hari dari larva 1 sampai
menjadi larva 3, karenanya diperlukan gigitan berulang kali untuk terjadinya infeksi.
Didalam tubuh manusia larva 3 menuju sistem limfe dan selanjutnya tumbuh menjadi
cacing dewasa jantan atau betina serta berkembangbiak.

PENYEBAB FILARIASIS
Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria Bancrofti, Brugia
Malayi, Brugia Timori. cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia
terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar
getah bening manusia selama 4 - 6 tahun dan dalam tubuh manusia cacing dewasa betina
menghasilkan jutaan anak cacing (microfilaria) yang beredar dalam darah terutama
malam hari.

Penyebarannya diseluruh Indoensia baik di pedesaan maupun diperkotaan..Nyamuk
merupakan vektor filariasis Di Indonesia ada 23 spesies nyamuk yang diketahui bertindak
sebagai vektor dari genus: mansonia, culex, anopheles, aedes dan armigeres.
· W. bancrofti perkotaan vektornya culex quinquefasciatus
· W. bancrofti pedesaan: anopheles, aedes dan armigeres
· B. malayi : mansonia spp, an.barbirostris.
· B. timori : an. barbirostris.
Mikrofilaria mempunyai periodisitas tertentu tergantung dari spesies dan tipenya.Di
Indonesia semuanya nokturna kecuali type non periodic Secara umum daur hidup ketiga
spesies sama Tersebar luas di seluruh Indonesia sesuai dengan keadaan lingkungan
habitatnya ( got, sawah, rawa, hutan ).

Faktor yang mempengaruhi :
 Lingkungan fisik :Iklim, Geografis, Air dan lainnnya,
 Lingkungan biologik: lingkungan Hayati yang mempengaruhi penularan;
hutan, reservoir, vector
 lingkungan social – ekonomi budaya : Pengetahuan, sikap dan perilaku, adat
Istiadat, Kebiasaan dsb,
 Ekonomi: Cara Bertani, Mencari Rotan, Getah Dsb
Penularan dapat terjadi apabila ada 5 unsur yaitu sumber penular (manusia dan hewan),
Parasit , Vektor, Manusia yang rentan, Lingkungan (fisik, biologik dan sosial-ekonomibudaya).

GEJALA DAN TANDA FILARIASIS
1. Gejala dan tanda klinis akut :
 Demam berulang ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan
timbul lagi setelah bekerja berat
 Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha,
ketiak (limfadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
 Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar
dari pangkal ke arah ujung kaki atau lengan
 Abses filaria terjadi akibat seringnya pembengkakan kelenjar getah bening, dapat
pecah dan dapat mengeluarkan darah serta nanah
 Pembesaran tungkai, lengan, buah dada dan alat kelamin perempuan dan laki-laki
yang tampak kemerahan dan terasa panas.
2. Gejala dan tanda klinis kronis :
 Limfedema : Infeksi Wuchereria mengenai kaki dan lengan, skrotum, penis,
vulva vagina dan payudara, Infeksi Brugia dapat mengenai kaki dan lengan
dibawah lutut / siku lutut dan siku masih normal
 Hidrokel : Pelebaran kantung buah zakar yang berisi cairan limfe, dapat sebagai
indikator endemisitas filariasis bancrofti
 Kiluria : Kencing seperti susu kebocoran sel limfe di ginjal, jarang
ditemukan
 DIAGNOSIS FILARIASIS


1. Klinis - diagnosis klinis ditegakkan bila ditemukan gejala dan tanda klinis akut ataupun
kronis
2. Laboratorium - Seseorang dinyatakan sebagai penderita falariasis apabila di dalam
darahnya positif ditemukan mikrofilaria. Untuk uji laboratorium sebaiknya gunakan
darah jari yang diambil pada malam hari (pukul 20.00 - 02.00).

PENGOBATAN
1. Pengobatan Masal
dilakukan di daerah endemis (mf rate > 1%) dengan menggunakan obat Diethyl
Carbamazine Citrate (DEC) dikombilansikan dengan Albendazole sekali setahun selama
5 tahun berturut-turut. Untuk mencegah reaksi pengobatan seperti demam atau pusing
dapat diberikan Pracetamol.
Pengobatan massal diikuti oleh seluruh penduduk yang berusia 2 tahun ke atas, yang
ditunda selain usia ≤ 2 tahun, wanita hamil, ibu menyusui dan mereka yang menderita
penyakit berat.
2. Pengobatan Selektif
Dilakukan kepada orang yang mengidap mikrofilaria serta anggota keluarga yang tinggal
serumah dan berdekatan dengan penderita di daerah dengan hasil survey mikrofilaria <
1% (non endemis)
3. Pengobatan Individual (penderita kronis)
Semua kasus klinis diberikan obat DEC 100 mg, 3x sehari selama 10 hari sebagai
pengobatan individual serta dilakukan perawatan terhadap bagian organ tubuh yang
bengkak.
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
1. Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
2. Memberantas nyamuk serta sumber perindukan
3. Meminum obat anti penyakit gajah secara masal

Fakta Setia Itu Menyakitkan !

Banyak yang bilang bahwa setia itu menyakitkan dan sangat menyakitkan. Terlebih lagi jika kesetian itu tidak terbalas,atau bahkan tidak di anggap. Apa kamu pernah mengalami hal ini teman ? setia kepada pacar kamu hanya berujung dia pindah hati ke pria atau cewek lain ?

Sebenarnya, Kesetiaan itu adalah suatu yang "sangat indah". Kesetian,ibarat sebuah perahu yang selalu menemanimu, di tengah laut, entah di air tenang atau dalam badai sekalipun, dia akan tetap menemanimu. Namun ide kesetiaan beredar di kalangan para pemain cinta, kadang salah dan termiskosepsi.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa setia itu menyakitkan :

1. Tidak Tulus

Tidak tulus adalah alasan pertama dari alasanmu sakit hati karena setia. Yang namanya kesetiaan itu bro,adalah sebuah komitmen yang diberikan secara tulus. jika kesetiaanmu.Dan kata "mengharapkan hal yang sama" disini,sudah memperlihatkan bahwa kamu "Tidak Tulus"

2. Ngarep


Senada dengan tidak tulus, setia itu menyakitkan , jika dilandasi dengan rasa NGAREP, entah itu ngarep pengen diperlakukan sama, ngarep pengen dihargai, ngarep ingin memiliki dan lain-lain, akan memicu sebuah kekecewaan, jika rasa ngarep itu tidak terpenuhi. Seperti yang kita ketahui bahwa rasa NGAREP adalah musuh terbesar pria di Dunia Romansa, yang membuat pria jadi tidak menarik di mata wanita.

3. Memiliki Tujuan Lain

Apa benar kamu setia karena sayang sama dia ? Atau karena kamu menginginkan sesuatu dari dia ? Entah itu hatinya,  . . . atau bahkan mungkin “tubuh”nya ? Dengan memiliki tujuan, maka kamu akan terasa seperti dalam misi untuk mendapatkan sesuatu. Dan seperti yang diketahui jika gagal mendapatkan hal tersebut, maka kekecewaan dan sakit hati, sudah pasti datang menghampiri.

4. Berkorban Terlalu banyak

Ini adalah sumber dari segala kekecewaan yang ada di dunia PDKT saat ini. Pada saat PDKT, kamu langsung berkorban kepada dia, dengan berlagak setia (berkorban perasaan), selalu ada untuknya (Berkorban waktu), membantu dan memenuhi semua kebutuhan dia (berkorban tenaga dan uang), dll.
Dan berkaitan dengan nomor 1, semakin kamu berkorban, maka semakin hati dan pikiran kamu TERIKAT kepadanya, karena kamu tidak tulus dalam pengorbananmu. Kamu mengharapkan balasan. Padahal si dia, masih punya pilihan lain, yaitu untuk tidak mempedulikan semua perbuatanmu.
 
Jadi, buat anda-anda sekalian jangan pernah mengucapkan kata "SETIA!". Karena apa setia itu hanya ilusi belaka atau dapat dibilang OMKOS (Omong Kosong).